[go: up one dir, main page]

Android Studio 4.2

Diposting oleh Jamal Eason, Product Manager, Android

Logo Android

Dengan gembira kami umumkan bahwa Android Studio 4.2 kini bisa didownload di saluran rilis stabil. Area fokus untuk rilis ini adalah platform IntelliJ yang di-upgrade dan beberapa fitur baru yang berpusat pada peningkatan produktivitas Anda sebagai developer aplikasi Android.

Kami tahu terkadang meng-upgrade proyek aplikasi Anda ke versi terbaru bukanlah hal mudah. Untuk mengatasi hal ini, kami memiliki asisten upgrade proyek aplikasi baru di Android Studio 4.2 yang mempermudah migrasi proyek Anda dan memanfaatkan API Plugin Android Gradle terbaru. Selain itu, kami menambahkan berbagai macam penyempurnaan ke fitur yang sudah ada seperti Database Inspector, System Trace, dukungan SafeArgs, Apply Changes, wizard proyek baru, dan banyak lagi. Jika Anda menggunakan fitur ini dan mencari versi stabil berikutnya dari Android Studio, Anda harus mendownload Android Studio 4.2 sekarang!

Lihat daftar fitur baru pada Android Studio 4.2 di bawah ini, yang disusun menurut alur developer utama.

Develop

  • Pembaruan Platform IntelliJ - Android Studio 4.2 menyertakan semua fitur utama dan pembaruan yang ditemukan di IntelliJ IDEA Community Edition 2020.2, yang mencakup UI GitHub terbaru untuk permintaan pull, jendela masalah terpusat baru, dan banyak lagi. Pelajari lebih lanjut.
  • Dukungan Safe Args - Menggunakan Safe Args adalah cara yang direkomendasikan untuk memastikan enkapsulasi data jika Anda ingin meneruskan data antara dua tujuan dalam aplikasi saat menggunakan komponen Jetpack Navigation. Dengan Android Studio 4.2, Anda sekarang memiliki pelengkapan otomatis kode untuk Directions Args, dan navigasi kode dari sumber ke XML. Pelajari lebih lanjut.
    dukungan safe args

    Dukungan Safe Args

  • Pembaruan Wizard Proyek dan Wizard Modul Baru - Rilis ini berisi pembaruan visual untuk wizard proyek baru guna mempermudah penemuan perangkat Android, kami juga menambahkan ViewBinding ke masing-masing template. Selain itu, kami juga membuat pembaruan visual ke wizard modul baru untuk mempermudah pemahaman berbagai jenis modul yang bisa ditambahkan ke aplikasi Anda.
Wizard Proyek Baru  Wizard Modul Baru

Wizard Proyek Baru & Wizard Modul Baru

Debug

  • Penyempurnaan Database Inspector - Mengelola dan memantau database dalam aplikasi Anda lebih mudah dilakukan dengan Database Inspector. Dalam rilis ini kami membuat beberapa penyempurnaan baru. Kami menambahkan mode offline baru, sehingga Anda bisa tetap memeriksa database aplikasi Anda setelah proses terputus, untuk mempermudah diagnosis aplikasi setelah terjadi error. Kami juga menambahkan opsi histori kueri yang praktis.
Histori Kueri dengan Database Inspector

Histori Kueri dengan Database Inspector

  • Alat Command Line Retrace - Sebagai bagian dari proses kompilasi aplikasi Anda, R8 meng-obfuscate kode bahasa pemrograman Kotlin dan Java. Hal ini bisa membuat pelacakan tumpukan tidak dapat dipecahkan karena jenis dan nama metode disamarkan dan dipersingkat untuk mengurangi footprint memori aplikasi Anda. Alat command line Retrace men-deobfuscate nama-nama ini dan memulihkan bingkai sebaris menggunakan file mapping.txt, membuat pelacakan tumpukan dapat dimengerti lagi. Alat mandiri baru bisa ditemukan di ./sdk/cmdline-tools/latest/bin/retrace. Pelajari lebih lanjut.

Build

  • AGP Upgrade Assistant - Melakukan migrasi proyek Anda ke Plugin Android Gradle (AGP) terbaru terkadang sulit dilakukan terutama jika Anda menggunakan API yang sudah tidak digunakan lagi. Untuk mengatasi hal ini dan lebih mempersiapkan Anda untuk transisi ke Plugin Android Gradle 7.0, kami membuat asisten upgrade baru. Asisten ini memungkinkan Anda mengubah perintah yang akan dijalankan pada proyek untuk melakukan upgrade ke versi AGP yang lebih tinggi, melihat dengan tepat file yang akan terpengaruh oleh upgrade AGP, dan secara global memperbarui konfigurasi yang tidak digunakan lagi.
AGP Upgrade Assistant<

AGP Upgrade Assistant

  • Penyempurnaan Apply Changes - Apply Changes memungkinkan Anda memasukkan kode dan perubahan sumber daya ke aplikasi yang sedang berjalan tanpa memulai ulang aplikasi Anda. Di Android Studio 4.2 kami telah menambah jumlah perubahan yang kompatibel dengan Apply Changes untuk menyertakan penambahan sumber daya (yang menyumbang 23% dari perubahan yang membutuhkan mulai ulang penuh) dan menambahkan kolom final statis (mis. konstanta) saat berjalan di perangkat Android 11+ atau emulator.
  • Plugin Android Gradle 4.2 - Dengan AGP 4.2, kami membuat sejumlah perubahan penting. Pertama, kami menerapkan compiler sumber daya baru yang akan membantu meningkatkan kinerja build terutama pada komputer Windows. Kedua, kami telah memperbarui bahasa pemrograman Java default ke versi 8. Terakhir, kami menambahkan dukungan untuk format penandatanganan APK v3 dan APK v4. Pelajari lebih lanjut tentang update AGP tambahan di sini.
// build.gradle.kts

android {
   ...
   signingConfigs {
      config {
          ...
          enableV3Signing(true)
          enableV4Signing(true)
      }
   }
}

Dukungan penandatanganan APK v3 dan APK v4

Pengujian

  • Deployment ke Beberapa Perangkat - Terkadang saat Anda mengembangkan dan menguji aplikasi, ada baiknya men-deploy aplikasi di beberapa perangkat untuk melihat hasilnya. Kami menghidupkan kembali fitur ini dari versi Android Studio sangat awal dan mengintegrasikannya langsung ke menu pemilihan perangkat di Android Studio 4.2. Yang perlu diperhatikan, jika men-deploy pengujian ke beberapa perangkat, Anda mungkin diminta untuk mengaktifkan perilaku ini.
Deployment ke Beberapa Perangkat

Deployment ke Beberapa Perangkat

Profil

  • Peningkatan System Trace - Untuk memahami karakteristik kinerja aplikasi Anda secara mendetail, ada baiknya menggunakan fitur system trace di dalam profiler Android Studio. Dengan rilis Android Studio ini, system trace sekarang memiliki tabel peristiwa baru. Dengan tampilan tabel baru ini, Anda bisa melihat; BufferQueue, penghitung memori RSS, dan frekuensi inti CPU dalam antarmuka pengguna yang ringkas. Profiler dengan Tabel Peristiwa System Trace baru

    Profiler dengan Tabel Peristiwa System Trace baru

    Sebagai rangkuman, Android Studio 4.2 menyertakan beberapa penyempurnaan & fitur baru ini:

    Develop

    • Pembaruan Platform IntelliJ 2020.2.3
    • Dukungan Safe Args
    • Pembaruan Wizard Proyek dan Wizard Modul Baru

    Debug

    • Penyempurnaan Database Inspector
    • Alat Command Line Retrace

    Build

    • AGP Upgrade Assistant
    • Penyempurnaan Apply Changes
    • Plugin Android Gradle 4.2

    Pengujian

    • Deployment ke Beberapa Perangkat

    Profil

    • Penyempurnaan System Trace

    Lihat catatan rilis Android Studio, catatan rilis plugin Android Gradle, dan catatan rilis Android Emulator untuk mengetahui detail selengkapnya.


Memulai

Download

Download versi terbaru Android Studio 4.2 dari halaman download. Jika Anda menggunakan rilis Android Studio yang sebelumnya, Anda cukup mengupdate ke versi terbaru Android Studio. Jika ingin mempertahankan versi stabil Android Studio, Anda bisa menjalankan versi rilis stabil dan versi rilis terbatas Android Studio Arctic Fox secara bersamaan. Pelajari lebih lanjut.

Kami menghargai setiap masukan tentang hal-hal yang Anda sukai, dan masalah atau fitur yang ingin Anda lihat. Jika Anda menemukan bug atau masalah, silakan laporkan masalah. Ikuti kami -- tim pengembangan Android Studio - di Twitter dan Medium.

Java adalah merek dagang terdaftar dari Oracle dan/atau afiliasinya.

Pembaruan panduan untuk meningkatkan kualitas dan penemuan aplikasi Anda di Google Play

Diposting oleh Bert de Weerd dan Tingmui Li, Google Play

Saat Google Play diluncurkan pada tahun 2008, developer bisa dengan mudah mendapatkan perhatian karena hanya terdapat ratusan aplikasi dan game di Play Store. Hari ini, ada jutaan aplikasi dan game yang tersedia untuk audience di lebih dari 190 negara. Aset unik yang Anda berikan ke Toko – gambar, video, deskripsi, bahkan nama aplikasi Anda – menjadi pertimbangan penting bagi pengguna untuk memutuskan tentang apa yang akan didownload.

Google Play semakin banyak menampilkan aset Anda di bagian depan dan tengah, menampilkan aset grafik dan deskripsi secara langsung di beranda Aplikasi dan Game. Untuk memastikan cantuman toko Anda bisa membantu pengguna mengantisipasi pengalaman dalam aplikasi atau game dan mendorong lebih banyak download, kami:

  1. Mengumumkan lebih dahulu perubahan kebijakan untuk metadata aplikasi
  2. Memperkenalkan panduan baru tentang aset pratinjau cantuman toko

1. Mengumumkan lebih dahulu perubahan kebijakan untuk metadata aplikasi

Karena judul aplikasi, ikon, dan nama developer adalah elemen penemuan terpenting di halaman cantuman toko Anda, kami bersiap untuk meluncurkan rangkaian kebijakan baru untuk menjaga agar elemen ini mudah dikenali dan unik, dengan fokus pada:

  • Membatasi panjang judul aplikasi hingga 30 karakter
  • Melarang kata kunci yang menyiratkan kinerja toko, promosi di ikon, judul dan nama developer
  • Menghilangkan elemen grafik yang dapat memperdaya pengguna di ikon aplikasi

Judul aplikasi, ikon, dan nama developer yang tidak memenuhi kebijakan mendatang tidak akan diizinkan di Google Play. Anda bisa melihat detail lebih lanjut tentang perubahan kebijakan ini, termasuk tanggal mulai penerapannya, akhir tahun ini.

Kami sarankan meninjau beberapa contoh hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan di bawah ini dan pikirkan tentang bagaimana perubahan ini dapat memengaruhi Anda, sehingga Anda bisa bersiap menghadapi perubahan kebijakan mendatang.

Kinerja atau peringkat toko:
Informasi harga dan promosional:
Memperlihatkan program dan elemen grafik yang memperdaya pengguna:
Emotikon & karakter khusus dan atau tanda baca yang berulang atau berurutan:

2. Panduan baru untuk aset pratinjau cantuman toko

Kami juga mengumumkan panduan baru aset pratinjau cantuman toko untuk grafik, screenshot, video, dan deskripsi singkat fitur yang Anda berikan untuk menunjukkan fitur dan fungsionalitas aplikasi Anda. Aset yang tidak memenuhi panduan kami mungkin tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan promosi dan rekomendasi di halaman utama Google Play seperti beranda Aplikasi dan Game.

Panduan baru untuk aset yang disediakan developer berfokus pada prinsip-prinsip berikut:

  • Apakah aset pratinjau secara akurat mewakili aplikasi atau game?
  • Apakah aset pratinjau memberikan informasi yang cukup untuk membantu pengguna memutuskan apakah akan menginstal?
  • Apakah aset pratinjau bebas dari kata kunci seperti "gratis" atau "terbaik" dan berfokus pada pemberian informasi yang bermakna tentang aspek unik aplikasi atau game Anda?
  • Apakah aset pratinjau dilokalkan dengan benar dan mudah dibaca?

Untuk memastikan aplikasi dan game Anda memenuhi syarat mendapatkan rekomendasi di semua halaman Google Play, tinjaulah panduan baru untuk cantuman toko. Kami akan mulai menggunakan panduan ini untuk menginformasikan rekomendasi mulai paruh kedua tahun 2021.

Kami berharap pengumuman kebijakan pra-pengumuman dan pratinjau panduan aset bisa berguna saat Anda merencanakan peta jalan tahun ini, dan kami harap Anda ikut merasakan kegembiraan kami untuk Play Store yang lebih berguna dan menarik.

Bagian keamanan baru di Google Play akan memberikan transparansi tentang cara aplikasi menggunakan data

Kami bekerja sama dengan developer untuk menjaga Google Play tetap menjadi ruang yang aman dan tepercaya bagi miliaran orang untuk menikmati aplikasi Android terbaru. Hari ini, kami mengumumkan bagian keamanan mendatang di Google Play yang akan membantu pengguna memahami data yang dikumpulkan atau dibagikan oleh aplikasi, apakah data itu diamankan, serta detail tambahan yang memengaruhi privasi dan keamanan.





Orang-orang memberi tahu kami bahwa pendekatan yang terlalu rumit dalam menyampaikan konsep ini tidak akan berhasil dan bisa membuat mereka bingung. Kami juga mendengar dari developer bahwa mereka ingin memberikan konteks kepada pengguna untuk menjelaskan penggunaan data dan bagaimana pengaruhnya pada pengalaman aplikasi. Jadi, selain data yang dikumpulkan atau dibagikan oleh aplikasi, kami memperkenalkan elemen baru untuk menyoroti apakah:

  1. Aplikasi tersebut menjalankan praktik keamanan, seperti enkripsi data
  2. Aplikasi mengikuti Kebijakan keluarga kami
  3. Aplikasi membutuhkan data ini untuk berfungsi atau jika pengguna memiliki pilihan untuk membagikannya
  4. Bagian keamanan aplikasi diverifikasi oleh pihak ketiga yang independen
  5. Aplikasi memberikan cara kepada pengguna yang ingin menghapus datanya, jika mereka memutuskan untuk melakukan uninstal

Ini adalah perubahan besar, jadi kami membagikan hal ini sebelumnya dan bersama-sama membangunnya dengan developer.

Yang akan disertakan bagian ini


Beberapa kategori yang akan kami minta agar dibagikan oleh developer:

Tipe data yang dikumpulkan dan disimpan: Contoh pilihan potensial adalah perkiraan atau lokasi tepat, kontak, informasi pribadi (mis. nama, alamat email), foto & video, file audio, dan file penyimpanan

Cara penggunaan data: Contoh pilihan potensial adalah fungsionalitas dan personalisasi aplikasi


Serupa dengan detail aplikasi seperti screenshot dan deskripsi, developer bertanggung jawab atas informasi yang diungkapkan dalam bagian mereka. Google Play akan memperkenalkan kebijakan yang mengharuskan developer memberikan informasi akurat. Jika kami menemukan developer yang menyalahgunakan data yang mereka berikan dan melanggar kebijakan, kami akan meminta developer untuk memperbaikinya. Aplikasi yang tidak patuh akan dikenakan penegakan kebijakan, seperti pemblokiran update.


Yang bisa Anda harapkan


Semua aplikasi di Google Play - termasuk aplikasi Google sendiri - wajib membagikan informasi ini dan menyediakan kebijakan privasi, sehingga meningkatkan transparansi bagi semua orang.


Kami berkomitmen memastikan developer memiliki banyak waktu untuk bersiap dan panduan yang mereka butuhkan. Musim panas ini, kami akan membagikan persyaratan kebijakan dan referensi baru, termasuk panduan mendetail tentang kebijakan privasi aplikasi. Mulai Triwulan ke-2 2022, aplikasi baru dan pengiriman update aplikasi harus menyertakan informasi ini agar disetujui.


Kronologi Target (Tanggal dapat berubah)





Kami sedang membangun pengalaman lengkap yang membuat pengguna dapat mengontrol data mereka. Untuk menyempurnakan pengalaman ini, kami akan terus menyediakan cara baru untuk menyederhanakan kontrol bagi pengguna dan mengotomatiskan pekerjaan untuk developer.


Sementara itu, berikut ini beberapa referensi untuk membantu Anda merancang aplikasi yang aman & ramah privasi


Tinjau apa yang Anda kumpulkan, kirim ke server, atau bagikan dengan pihak ketiga

Lihat tips tentang cara mengaudit dan menginterpretasikan SDK serta akses data library


Tinjau referensi kami untuk membangun aplikasi ramah privasi:
Praktik terbaik privasi
- Akademi Play: Privasi dan Keamanan melalui Desain
Tinjau referensi kami untuk membangun aplikasi yang lebih aman:
Praktik terbaik keamanan
Menangani data secara lebih aman

Kami sangat gembira bisa bekerja sama lebih lanjut dengan developer untuk menjadikan Google Play platform yang tepercaya bagi semua orang.







Hingga saat ini kami telah berbagi cara menggunakan DataStore dengan Protos atau Preferences. Di dalamnya, kedua versi DataStore menggunakan Protos untuk membuat serialisasi data. Anda juga bisa menggunakan DataStore dengan class data khusus menggunakan Serialisasi Kotlin. Hal ini bisa membantu mengurangi kode boilerplate tanpa harus belajar atau bergantung pada library Protobuf sembari tetap menyediakan skema untuk data Anda.


Ada beberapa hal yang perlu Anda lakukan:

- Menentukan class data

- Memastikan class data Anda tidak bisa diubah

- Mengimplementasikan DataStore Serializer menggunakan Serialisasi Kotlin

- Mulai menggunakannya


Menentukan class data

Class data Kotlin sangat bagus digunakan bersama DataStore karena bekerja sama secara mulus dengan Serialisasi Kotlin. DataStore mengandalkan equals dan hashCode yang secara otomatis dibuat untuk class data. Class data juga menghasilkan fungsi toString dan copy yang berguna untuk melakukan proses debug dan memperbarui data

https://gist.github.com/rohitsat13/3d69af889f718cd5c265bc433b15aa88


Memastikan class data Anda tidak bisa diubah

Memastikan bahwa kelas Anda tidak bisa diubah sangatlah penting karena DataStore tidak kompatibel dengan tipe yang bisa diubah. Menggunakan tipe yang bisa diubah dengan DataStore akan menghasilkan bug yang sulit ditemukan dan kondisi race. Class data belum tentu bisa diubah.


Var bisa diubah, jadi Anda sebaiknya menggunakan val:

https://gist.github.com/rohitsat13/03fb3811251db0818d96436b059a1f86


Array bisa diubah, jadi Anda tidak boleh mengeksposnya.

https://gist.github.com/rohitsat13/db8142ea04bc2e67afd8375d30c787c0


Meskipun kita menggunakan List hanya-baca sebagai anggota class data, daftar itu masih bisa diubah. Sebagai gantinya, Anda harus mempertimbangkan menggunakan immutable persistent collections:

https://gist.github.com/rohitsat13/6eac5886bf05931add6f4debb5a01fd9


Menggunakan tipe yang bisa diubah sebagai anggota class data Anda akan membuatnya bisa diubah. Sebagai gantinya, Anda harus memastikan bahwa semua anggota adalah tipe yang tidak bisa diubah.

https://gist.github.com/rohitsat13/1896fa8a799403bf780c78ae645d8af9


Mengimplementasikan DataStore Serializer Anda


Serialisasi Kotlin mendukung berbagai format termasuk JSON dan buffering Protokol. Saya akan menggunakan JSON di sini karena sangat umum, mudah digunakan, dan tersimpan dalam cleartext yang memudahkan proses debug. Protobuf juga merupakan pilihan yang bagus karena lebih kecil, cepat, dan kompatibel dengan protobuf-lite.


Untuk membaca dan menulis class data Anda ke JSON menggunakan Serialisasi Kotlin, Anda harus memberi anotasi untuk class data Anda dengan @Serializable serta menggunakan Json.decodeFromString<YourType>(string) dan Json.encodeToString(data). Berikut adalah contoh dengan UserPreferences:

https://gist.github.com/rohitsat13/137270aac38bf01d788d3ffccdd60f28


⚠️ Parcelable tidak aman digunakan bersama DataStore karena format data dapat berubah pada versi Android yang berbeda.


Menggunakan Serializer

Teruskan serializer yang Anda buat ke DataStore saat membuatnya:

https://gist.github.com/rohitsat13/1dc3f56de1e5b131aca628bb2a5224a6


Pembacaan data terlihat sama seperti pada proto:

https://gist.github.com/rohitsat13/1bf30e6da22072fd52ab8554e8a8f54f


Anda bisa menggunakan fungsi .copy() untuk memperbarui data:

https://gist.github.com/rohitsat13/edc2bcaec09d55e37c45a2be4d3afaf6


Kesimpulan


Menggunakan DataStore dengan Serialisasi Kotlin dan class data bisa mengurangi boilerplate dan membantu menyederhanakan kode, tetapi, Anda harus berhati-hati agar tidak memunculkan bug melalui mutabilitas. Yang perlu Anda lakukan adalah menentukan class data dan mengimplementasikan serializer. Cobalah sendiri!


Untuk mempelajari lebih lanjut mengenai DataStore, lihat dokumentasi kami dan dapatkan pengalaman langsung dengan codelab Proto DataStore dan Preferences DataStore.