[go: up one dir, main page]



Ditulis oleh Wesley Chun (@wescpy), Developer Advocate, Google Cloud
Siswa yang lulus dari jurusan STEM di universitas dengan pengalaman pengembangan menggunakan API (application programming interface) industri memiliki praktik nyata yang bisa terbukti bermanfaat dalam menunjang kesiapan karir.
Karena itu, tim Google Cloud membuat seri video YouTube "Google Cloud for Student Developers" yang dibuat khusus untuk audience developer siswa.
Meskipun bisa dilihat oleh developer dengan semua tingkat pengalaman Google Cloud, seri ini berfokus pada pengembangan keterampilan yang bisa membantu developer siswa dalam karir masa depan mereka. Google Cloud menyertakan sepasang grup produk terkenal, Google Cloud Platform (GCP) serta G Suite. Meskipun sebagian besar mempersamakan GCP untuk developer dan G Suite untuk pengguna, banyak yang tidak tahu bahwa di balik setiap aplikasi G Suite seperti Gmail, Google Drive, Kalender, Dokumen, Spreadsheet, dan Slide, terdapat API developer.
Tim higher education Google Cloud dengan gembira mengumumkan seri mini 5 episode pertama untuk memulai kumpulan video yang menunjukkan kepada para developer siswa bagaimana mereka bisa membuat kode G Suite, dimulai dengan video pertama ini yang memperkenalkan lanskap developer G Suite. Viewer akan mendengar tentang RESTful API berbasis HTTP serta Google Apps Script, lingkungan pengembangan tingkat tinggi tanpa server yang memungkinkan otomatisasi, ekstensi fungsionalitas aplikasi G Suite, serta integrasi aplikasi Anda dengan Gmail, Drive, Kalender, Dokumen, Spreadsheet, Slide, dan G Suite lainnya, Google, bahkan layanan eksternal.
 

Episode-episode selanjutnya akan menggali lebih dalam mengenai RESTful API dan Apps Script, dengan sepasang video terakhir yang menunjukkan kepada siswa aplikasi lengkap yang bisa mereka bangun dengan fitur developer G Suite. Untuk mempelajari lebih lanjut tentang pengintegrasian G Suite, lihat situs dokumentasi tingkat atas dan halaman ringkasan serta kumpulan semua video developer G Suite. Ikuti terus episode baru dalam seri ini yang berfokus pada fitur developer GCP. Kami menantikan apa yang bisa Anda bangun dengan G Suite, juga GCP... atau keduanya sekaligus!

Diposting oleh Wesley Chun (@wescpy), Developer Advocate, G Suite

Hari ini, kami mengumumkan kumpulan fitur baru yang menarik di Google Slide—di antaranya adalah bantuan untuk Google Apps Script. Sekarang Anda bisa menggunakan Apps Script for Slides untuk membuat dan memodifikasi Slide melalui program, plus menyesuaikan menu, kotak dialog dan sidebar di antarmuka pengguna.

Pemrograman presentasi dengan Apps Script


Presentasi telah melalui perjalanan yang jauh—mulai dari pembuatan bayangan tangan menggunakan api di gua hingga kemajuan dalam teknologi pencahayaan (magic lanterns) hingga, pada akhirnya, tontonan slide 35mm yang tersohor dari liburan musim panas Paman Bob. Baru-baru ini, kami memiliki software presentasi—seperti Slide—dan developer bisa menulis aplikasi untuk membuat atau mengupdatenya. Ini menjadi semakin mudah dengan bantuan Apps Script baru untuk Google Slide. Dalam episode G Suite Dev Show terbaru, kami memberikan demo layanan baru ini, menyajikakan contoh singkat untuk secara otomatis membuat slideshow dari koleksi gambar kepada Anda.





Untuk menjaga agar tetap sederhana, gambar yang dipilih sudah tersedia online, dapat diakses oleh URL. Untuk setiap gambar, slide baru (kosong) ditambahkan kemudian gambar dimasukkan. Kunci skrip ini adalah dua baris JavaScript (yang sudah diberikan presentasi dan link ke setiap gambar):
      var slide = presentation.appendSlide(SlidesApp.PredefinedLayout.BLANK);
      var image = slide.insertImage(link);

Baris pertama kode menambahkan slide baru sementara baris yang lain memasukkan gambar pada slide baru. Kedua baris diulang untuk setiap gambar dalam koleksi. Meskipun solusi awal dan dasar ini bekerja, presentasi slide yang dibuat belum sesuai dengan harapan. Ternyata menambahkan beberapa baris lagi membuat aplikasi jauh lebih berguna. Lihat video untuk semua detailnya.

Memulai


Untuk memulai, lihat dokumentasi untuk mempelajari lebih lanjut tentang Apps Scripts for Slide, atau lihat Add-on contoh Translate dan Progress Bar. Jika Anda ingin menggali lebih dalam mengenai contoh kode dari video kami, silakan lihat tutorial yang sesuai. Dan, bila Anda suka menonton video, lihat koleksi video Apps Script atau episode G Suite Dev Show yang lain. Bila Anda ingin membangun aplikasi dengan Google Slide di luar lingkungan Apps Script dan ingin menggunakan alat development sendiri, Anda bisa melakukannya dengan Slide (REST) API—lihat dokumentasi dan koleksi video.

Dengan semua opsi ini, kami menantikan aplikasi yang bisa Anda bangun dengan Google Slide!



Musim gugur yang lalu, kami meluncurkan Google Slides API. Sejak itu, mitra, developer dan pengguna yang lain telah membangun aplikasi dan fitur untuk secara terprogram membuat slide yang bisa digunakan di desktop dan mobile, seperti md2googleslides yang populer.

Kami baru saja merilis Slides API Codelab, yang memandu Anda lewat contoh penggunaan BigQuery dan Slide API Google untuk menganalisis 3,5 juta repositori dan membuat presentasi "Lisensi 10 OSS teratas". Codelab adalah latihan yang bagus untuk mempelajari Slides API, terutama jika Anda memiliki ketertarikan pada data besar, melakukan otomatisasi pembuatan presentasi atau open source..
Preview dari Slides Codelab kami

Memulai Slides API Codelab 

Untuk memulai, lakukan clone repo. Setelah menjalankan skrip awal, Anda akan mendapati bahwa pembuatan presentasi terbagi menjadi beberapa langkah. "TODO" ini ditampilkan saat menjalankan aplikasi contoh di direktori start.
-- Start generating slides. --
TODO: Get Client Secrets
TODO: Authorize
TODO: Get Data from BigQuery
TODO: Create Slides
TODO: Open Slides
-- Finished generating slides. --

Untuk query GitHub, BigQuery memiliki kumpulan data publik yang sudah siap bagi Anda! BigQuery memungkinkan Anda untuk melakukan kueri kumpulan data sangat besar di infrastruktur Google dalam hitungan detik. Pada bigquery.cloud.google.com, Anda bisa menjelajahi kumpulan data publik BigQuery atau mengupload kumpulan data Anda sendiri. Dalam codelab ini, kami tertarik dengan lisensi open source, jadi kami melakukan query repo publik di GitHub dan mengambil lisensinya.
WITH AllLicenses AS (
  SELECT * FROM `bigquery-public-data.github_repos.licenses`
)
SELECT
  license,
  COUNT(*) AS count,
  ROUND((COUNT(*) / (SELECT COUNT(*) FROM AllLicenses)) * 100, 2) AS percent
FROM `bigquery-public-data.github_repos.licenses`
GROUP BY license
ORDER BY count DESC
LIMIT 10
Query Lisensi Open Source GitHub Kami
Dengan kumpulan data publik dan privat yang tak terbatas di luar sana, bayangkan semua data yang bisa Anda analisis dengan BigQuery dan semua dek slide yang dapat Anda produksi secara otomatis dengan Google Slides API! Tujuan dari Slides API Codelab adalah agar Anda bisa dengan cepat melakukan semua hal ini menggunakan keduanya. Bila ada masalah atau pertanyaan yang terkait dengan Slides API atau codelab ini, sampaikan kepada kami di GitHub atau Stack Overflow.

Kami tidak sabar ingin melihat kreasi Anda.



Jika Anda adalah admin G Suite (atau developer yang membuat aplikasi untuk admin), Anda harus memahami berbagai aplikasi yang digunakan karyawan perusahaan dan bagaimana mereka mengaksesnya. Hari ini, kami mempermudahnya dengan memperkenalkan identifikasi aplikasi (yaitu originating_app_id) di log audit Google Drive dalam Admin SDK Reports API.

Sekarang, aplikasi Anda akan bisa menentukan apakah aktivitas yang di-log dilakukan oleh pengguna di aplikasi Drive Android, aplikasi Drive iOS, Google Chrome, atau melalui berbagai aplikasi pihak ketiga lainnya yang memanfaatkan, memodifikasi, atau membuat file dalam Google Drive, seperti Smartsheet atau Asana. Ini akan memberi Anda pemahaman yang lebih baik tentang aplikasi yang digunakan di organisasi Anda, serta seberapa luas dan konteks penggunaannya.

Perhatikan bahwa ID Aplikasi yang muncul dalam log berupa numerik. Jika ingin mendapat nama aplikasi, Anda memerlukan permintaan terpisah menggunakan Google Drive REST API. Jika Anda telah mengambil informasi melalui permintaan aktivitas Drive, Anda seharusnya segera melihat originating_app_id muncul dalam log. Berikut adalah sepasang permintaan HTTP yang bisa Anda gunakan untuk menanyakan informasi ini:

GET 
https://www.googleapis.com/admin/reports/v1/activity/users/userKey

Atau
GET 
https://www.googleapis.com/admin/reports/v1/activity/users/all/applications/drive

Untuk mempelajari lebih lanjut tentang fitur baru ini, silakan lihat dokumentasi, lalu integrasikan ke dalam kode Anda sehingga Anda dan admin G Suite yang lain bisa memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang penggunaan aplikasi di domain Anda. Kami menantikan apa yang bisa Anda bangun!


Mulai hari ini, Google People API akan mendapatkan endpoints baru untuk kontak dan contact groups. Tahun lalu, kami meluncurkan Google People API dengan endpoints read-only yang direncanakan untuk menggantikan Contacts API yang lama. Kami selangkah lebih dekat ke tujuan itu dengan menambahkan write endpoints yang memungkinkan developer membuat, menghapus, dan memperbarui sebuah kontak. Selain itu, ada endpoints contact groups baru yang memungkinkan developer read dan write contact groups.

Aplikasi harus diberi wewenang untuk mengakses API, sehingga untuk memulai, Anda harus membuat project di Google Developers Console dengan People API yang diaktifkan untuk mendapatkan akses ke layanan ini. Semua langkah yang harus dilakukan bisa dilihat di sini. Jika Anda baru mengenal Google API dan/atau Developers Console, lihat video ini, video pertama dalam seri rangkaian video kami agar Anda lebih mudah memahaminya.


Setelah diotorisasi, Anda bisa membuat kontak baru seperti ini (menggunakan Koleksi Klien Google API untuk Java):
Person contactToCreate = new Person();

List names = new ArrayList<>();
names.add(new Name().setGivenName("John").setFamilyName("Doe"));
contactToCreate.setNames(names);

Person createdContact =
    peopleService.people().createContact(contactToCreate).execute();

Cakupan yang perlu diotorisasi aplikasi Anda adalah https://www.googleapis.com/auth/contacts. Dokumentasi lengkap tentang metode people.create tersedia di sini. Anda bisa memperbarui kontak yang ada seperti ini:

String resourceName = "people/c12345"; // existing contact resource name
Person contactToUpdate = peopleService.people().get(resourceName)
    .setPersonFields("names,emailAddresses")
    .execute();

List emailAddresses = new ArrayList<>();
emailAddresses.add(new EmailAddress().setValue("john.doe@gmail.com"));
contactToUpdate.setEmailAddresses(emailAddresses);

Person updatedContact = peopleService.people().updateContact(contactToUpdate)
    .setUpdatePersonFields("emailAddresses")
    .execute();

Dokumentasi lengkap tentang metode people.update  tersedia di sini. Kami menunggu apa yang bisa Anda lakukan dengan fitur baru ini yang memungkinkan Anda untuk mengubah kontak. Untuk mempelajari lebih lanjut tentang People API, lihat dokumentasi resmi di sini.


Anda mungkin menggunakan Google Calendar API, atau email markup, untuk memasukkan acara ke dalam kalender pengguna. Untungnya, kedua alat ini memungkinkan aplikasi Anda melakukannya dengan mulus secara otomatis, sehingga bisa menghemat waktu pengguna. Akan tetapi, apa yang terjadi jika rencananya berubah? Anda juga membutuhkan aplikasi yang bisa mengubah acara.

Meskipun email markup mendukung update ini, kemampuannya terbatas, maka dalam video hari ini, kami akan menunjukkan cara mengubah acara dengan Calendar API. Kami juga akan menunjukkan cara membuat acara yang berulang. Mari kita lihat:

Bayangkan seorang pelanggan potensial yang tertarik dengan produk Anda, lalu Anda mengatur satu atau dua pertemuan dengan mereka. Ketika semakin tertarik, mereka akan meminta jadwal secara rutin karena produk Anda masuk ke daftar pilihannya—CRM Anda harus dapat melakukan penyesuaian ini di kalender dengan mudah. Demikian pula, acara "makan malam bersama teman" bisa dilakukan dari "lihat nanti" hingga pengalaman bersantap malam tiap dua bulan dengan teman dekat Anda. Kedua acara ini bisa diupdate dengan muatan permintaan JSON seperti yang Anda lihat di bawah ini untuk mengatur tanggal dan membuatnya berulang:
var TIMEZONE = "America/Los_Angeles";
var EVENT = {
    "start": {"dateTime": "2017-07-01T19:00:00", "timeZone": TIMEZONE},
    "end":   {"dateTime": "2017-07-01T22:00:00", "timeZone": TIMEZONE},
    "recurrence": ["RRULE:FREQ=MONTHLY;INTERVAL=2;UNTIL=20171231"]
};

Acara ini kemudian bisa diupdate dengan sebuah panggilan ke metode events().patch() Calendar API, yang akan terlihat seperti berikut pada Python dengan permintaan data di atas, GCAL sebagai titik akhir layanan API, dan EVENT_ID yang valid untuk update:
GCAL.events().patch(calendarId='primary', eventId=EVENT_ID,
    sendNotifications=True, body=EVENT).execute()

Jika Anda melewatkannya, lihat video ini yang menunjukkan cara memasukkan acara ke Google Kalender serta dokumentasi API resmi. Selain itu, jika Anda memiliki aplikasi Google Apps Script, Anda bisa mengakses Google Kalender lewat program dengan layanan Kalender.

Kami harap Anda bisa menggunakan informasi ini untuk meningkatkan aplikasi guna memberi pengguna pengalaman yang semakin baik dan tepat waktu.

Ditulis oleh Hodie Meyers, Product Manager, Google Drive, dan Wesley Chun (@wescpy), Developer Advocate, G Suite

Perusahaan selalu mencari cara untuk beroperasi secara lebih efisien, dan melengkapi developer dengan alat tepat yang bisa membuat perbedaan. Kami meluncurkan Team Drives tahun ini untuk memberikan pengalaman Drive terbaik yang disukai pengguna ke tim perusahaan. Kami juga memperbarui Google Drive API, sehingga developer bisa memanfaatkan Team Drives di aplikasi yang mereka bangun.

Dalam video G Suite Dev Show terbaru ini, kami membahas bagaimana Anda bisa memanfaatkan fungsionalitas Team Drives di aplikasi Anda. Kabar baiknya adalah Anda tidak perlu mempelajari API yang sepenuhnya baru—fitur Team Drives dibangun ke dalam Drive API sehingga Anda bisa membangun dengan dasar yang sudah diketahui. Cobalah lihat:

Setelah melihat video ini, Anda akan terbiasa dengan empat operasi dasar untuk membantu Anda membangun fungsionalitas Team Drives dengan benar di aplikasi Anda:
  1. Cara membuat Team Drives 
  2. Cara menambahkan anggota/pengguna ke Team Drives Anda 
  3. Cara membuat folder di Team Drives (seperti membuat folder Drive biasa) 
  4. Cara mengunggah/mengimpor file ke folder Team Drives (seperti mengunggah file ke folder biasa) 
Drive API bisa membantu banyak developer menciptakan solusi yang bisa digunakan dengan Google Drive dan Team Drives. Entah Anda adalah seorang Independent Software Vendor (ISV), System Integrator (SI) atau bekerja di IT, ada banyak cara memanfaatkan Drive API untuk meningkatkan produktivitas, membantu perusahaan Anda bermigrasi ke G Suite, atau membangun alat untuk mengotomatisasi alur kerja.

Fitur Team Drives tersedia di Drive API v2 dan v3, keterangan selengkapnya bisa dilihat di dokumentasi Drive API. Kami menunggu apa yang bisa Anda bangun dengan Team Drives!